Selasa, 01 Februari 2011

Tips Mencegah Kegagalan Bisnis

Seorang ibu yang multitasker ternyata punya kemampuan untuk mengelola bisnis dan mencegah kegagalannya di tiga tahun pertama sejak berdirinya bisnis

Teori Kegagalan yang jadi acuan adalah hasil uji coba bisnis Bapak Happy Trenggono, pengusaha kelapa sawit yang sukses dan bangkit dari hutang 63M dalam waktu 3 tahun.
Teori ini dikutip dari http://balqisaisy.blogspot.com/2010/07/happy-tenggono.html



Tulisan di bawah ini tidak akan menganalisa dari kegagalannya, namun lebih kepada kemampuan multitasker seorang ibu membuat  suatu bisnis bisa berhasil
1. Obsession of the product dimana kebanyakan pebisnis cenderung terobsesi untuk selalu memperluas jangkauan productnya walaupun dalam segi sistem kurang begitu baik.
Seorang ibu masa kini akan mempelajari segala sesuatu dari akarnya, terbiasa memperhatikan kelayakan pangan buah hatinya misalnya komposisi, nilai gizi dan nilai manfaat suatu produk.
Oleh karena itu jika seorang ibu menjadi pebisnis, maka ia akan sangat tahu dan hafal dengan produk yang dijualnya. Misalnya menjual kosmetik, seorang ibu pebisnis akan menjual kosmetik yang alami dan aman untuk konsumennya.

2. Speed skill, dalam dunia entrepreneur kecepatan keahlian oleh seorang pebisnis adalah keccepatan keahlian mengenai suatu bisnis.
Sudah dapat dipastikan, seorang ibu mempunyai berbagai pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, merapihkan rumah, mengasuh anak dan berbakti pada suami.
Semua tuntutan anggota keluarga memaksa seorang ibu untuk bergerak sangat cepat. Karena dilakukan setiap hari, ibu belajar bagaimana melakukannya lebih cepat dan efisien.
Begitu juga saat menjadi pebisnis, seorang ibu akan bersedia belajar cara hemat mempercantik diri, mengkuti seminar menjadi entrepreneur tangguh, membaca buku tentang negosiasi atau selling skill dan sebagainya.

3. Technical for success, setiap pebisnis dituntut untuk memiliki tekhnik- tekhnik khusus untuk mencapai kesuksesan.
Bahkan untuk mencuci pakaian, seorang ibu menggunakan teknik khusus, dimulai dari memisahkan warna pakaian, menggunakan komposisi sabun yang seimbang dengan penggunaan air yang hemat dan cara menjemur pakaian agar lekas kering dan tidak kehujanan saat ditinggal ke luar rumah.
Maka di dalam bisnis pun seorang ibu akan selalu mencari tehnik baru yang kreatif dan fungsional agar bisnis berjalan lancar.Misalnya membuat ebook training untuk teamwork bagaimana bisa sukses menjual kosmetik dengan sistem jaringan.
4. Intelegence dalam bisnis, pada umumnya, kegagalan dari sebuah bisnis sangat dipengaruhi oleh emosi yang tidak dapat dikendalikan.
Seorang ibu terbiasa mengatur emosi, walau sudah sangat letih dengan kegiatan rumah atau jam kantor, akan tetap tersenyum untuk berbagi cerita dengan suami.
Maka saat menjadi pebisnis pun, seorang ibu akan mampu mengatur emosi saat berhadapan dengan teamwork yang tingkahnya tidak etis dan masih bisa duduk bersama mencari solusi.
5.plan of idea, dimana setiap ide-ide yang luar biasa dibutuhkan rencana-rencana yang matang untuk meraih sukses.
Ibu adalah sosok yang kreatif, kreatif mengelola keuangan rumah tangga, kreatif menciptakan resep favorit keluarga dan masih banyak lagi.
Begitu pula saat menjadi pebisnis, akan menciptakan cara baru memasarkan kosmetik,misalnya seorang ibu dua anak: Nadia Meutia dengan dBC Network, komunitas online dan offline pebisnis oriflame
6. Run of case, masalah klasik yang terjadi pada persoalan ini adalah terkadang ketika sebuah perusahaan itu mulai sukses, seringkali mereka cendderung keluar dar jalur yang semestinya.
Kesabaran seorang ibu mengandung anak selama sembilan bulan dan kekuatan saat melahirkan adalah bentuk kesetiaan yang tidak ternilai.
Sentuhan kesetiaan pada seorang ibu, juga akan diterapkan dalam bisnis. Ibu pebisnis akan focus pada bisnis yang sudah ia kuasai dan terus mengembangkannya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar